profile-image

V.I 🍄

My Self Scumbag
1
Cerita
1.4K
Joy
 

Fan board

alistebalsinchan
Permisi, kak.. Numpang Promo ceritaku ya: Sang Tahanan (Psikologis-Dark Romance), Sekretaris Bos (Romantis Komedi), Anak Baik (Psikologis-Dark Romance) Semua cerita bisa dibaca versi Chat/Story. Aku tunggu kehadirannya ya. Terima kasih...
1
Bulan Separuh 🌙
Harus Memilih ~Bulan Separuh🌙 Jangan ganggu aku! Ada serigala di dalamku. Siap menerkam dan merobekmu. Hingga putih di dasar daging itu tak lagi malu-malu. Mereka retak oleh gemeretak di antara rahang. Berpatahan, mereka. Lalu kau jalan seperti agar-agar basi. Dukaku adalah lava pijar! Menyembur! Muntahkan cacian dan serapah bahkan ke ujung hidungmu yang tumpul akan aroma. Ini bau busuk kemunafikan! CUIH... Bangkai babi! Anjing! Monyet! Semua keparat yang bersatu membentuk satu kubu. Siapa yang buta? Perlukah kucongkel semua bola mata? Tak sampai hati mata itu berpaling dengan mudahnya! Kemana kenangan bersama yang dipunya? Apakah tiba-tiba amnesia? Kenapa tidak gila saja? Bunuh dirimu! Gorok lehermu! Sampai bermuncratan semua angan liar yang selama ini bersemayam. Gitar itu jadi saksi saat memainkannya bersama di bawah kanopi. Jemari lentiknya kau buat lecet-lecet digores tali-tali senar. Dia meringis kesakitan? Tidak! Dia nyanyikan lagu cinta bersamamu. Bersandar di bahumu. Selipar belel itu jadi saksi daki-daki letih usai membabu, jadi kuli, ngamen, dan usap-usap kaca-MPV-impresif di lampu merah dan stasiun bahan bakar. Dia jijik menyentuh yang usang? Tidak! Dia tanggalkan sepatu branded-nya demi gunakan yang kau punya. Capek katanya, pegal-pegal kakinya. Kau pun bersenang hati telanjang kaki. Menikmati gesekan mesra aspal panas yang membara. Susah payah semua dilakukan, demi membeli cincin untuk sang pujaan hati. Dia yang senyumnya menghipnotis diri, penawar segala friksi. Kelak wajahnya yang akan manjakan mata ketika pertama terbuka. Pagi yang romantis. Mentari di kisi-kisi ventilasi. Dongeng manis yang ada dalam netranya. Mulanya dianggap maklum. Dia hanya sedang mood swing datang bulan. Mencemooh uang yang terkumpulkan. Tapi semakin ke sini mulutnya semakin tajam. Diri rela tertusuk dan tersayat di dada. Seakan semua usaha tiada arti apa-apa. Sudah sejauh itu berjalan. Memanggul cita cinta hingga belikat sebengkok kawat jemuran. Begitu berat dipikul dengan bahasa romansa. "Hiks... Sedikit lagi. Hiks... Sebentar lagi." Semua kesakitan ini merayap. "Aku tak akan mati. Aku tak akan mati." Usai sembuhkan semua memar, saatnya gunakan kemeja cozy dan berkelas. Di balik ketukan ini ada wajah sumringah menatap kotak perhiasan yang terbuka, tebakanmu. Tidak! Itu adalah sepasang peluru beracun. Melesat dan mengebor lobang di kepala. Mati sajalah! Mati! Dia layangkan selembar undangan pernikahan yang buat kau kesetanan. Pergi seperti debu, meludah dan membanting cincin yang gagal kau beri. Semudah itu, huh? Semudah itu? Dasar tahi! Akhirnya di depan mata-kepalamu nisannya berdiri. Tidak ada pernikahan, Bung. Kau ditipunya. Seharusnya bukan undangan itu yang kau baca. Melainkan surat medical check up yang didalamnya tertera positif dalam stadium akhir. HAHAHA... Hiks... Hiks... Jangan ganggu aku! Ada serigala di dalamku. Siap menerkam dan merobekmu. Si bodoh yang membuatku terkurung dalam kehilangan paling sendu. Dia harus memilih untuk dibenci, sementara kau bertindak seperti banci. Aku membencimu, diriku. (Terima kasih untuk kisah memilukan itu, Kamoe) Malinau, 3 Februari 2023
1